Desain Grafis: Pengertian & Prinsip Dasar

Ogasite – Sebagai seorang yang bekerja dibidang desain grafis atau desainer grafis, sekitar ada bebrapa prinsip yang harus dipahami jika ingin membuat desain yang bagus dan harmonis atas seluruh unsurnya. Prinsip-prinsip berikut akan membantu desain dapat dengan jelas menyampaikan makna dan ide yang diinginkan pembuatannya.

Desain yang baik adalah desain yang elemennya dapat berhubung satu sama lain tanpa ada clash (benturan) yang bisa merusak ide dan maknanya. Desain yang baik memiliki beberapa karakteristik utama yang dapat mempengaruhi kesan, fungsionalitas, dan daya tarik pengguna.

Oleh karenanya, penting bagi orang yang menggeluti grafis desain agar benar-benar mengerti Pengertian dan prinsip dasar yang ada di dalam bidang tersebut.

Pengertian desain grafis

Desain grafis adalah bentuk komunikasi visual yang memanfaatkan elemen grafis, seperti gambar, teks, warna, dan sebagainya untuk menyampaikan informasi secara efektif. Contoh penerapan desain grafis selain pada kemasan produk, di antarnya poster, papan iklan, brosur, dan masih banyak lagi.

Kamu perlu tau, dalam membuat desain, kita ngga bisa asal. Kita perlu memikirkan perpaduan warna yang pas, ukuran yang sesuai, tulisan, proporsi, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelaai prinsip-prinsip dasar desain grafis.

Prinsip-prinsip desain grafis

Berikut adalah beberapa prinsip desain grafis yang umunya dianggap sebagai desain yang baik:

1. Berbeda (Contrast)

Merupakan salah satu prinsip desain grafis yang paling terkenal, kontras adalah yang harus semua desainer grafis mengerti dengan benar. Kontras yang dimaksud adalah perbedaan dari elemen-elemen yang kalian gunakan dalam desain. Sebagai contoh adalah penggunaan warna terang dan gelap.

Warna gelap dapat digunakan pada suatu elemen, sementara elemen lainnya menggunakan warna terang agar lebih mudah untuk membedakannya. Saat kalian membuat desain dengan teks, beri warna gelap untul Background sementara untuk tulisannya harus menggunakan warna terang agar nantinya desain dapat terbaca dengan mudah.

2. Seimbang (Balance)

Pembutan desain grafis harus memperhatikan semua elemen yang ada di dalamnya. Kalian harus memperhitungkan dengan benar keseimbangnnya, baik dari unsur warna, ukuran maupun tekstur.

Kata “seimbang” yang dimaksud adalah bagaimana cara kalian menempatkan elemn tanpa membuat elemen-elemen berat berkumpul di satu tempat. Yang dimaksud berat adalah elemen yang terlihat menonjol dibandingkan yang lain dari segi tampilan.

Ada 2 tipe prinsip ini yakni:

  • Simetrikal, yaitu membuat desain seimbang dengan menyelarasakan elemen berbobot sama.
  • Asemetrikal, yaitu menyeleraskan elemen berat bersama elemen yang lebih ringan guna menampilkan efek kontras.

3. tekanan (Emphasis)

Konsep ini berbicara tentang betapa pentingnya setiap elemen dalam desain harus ada sehingga orang yang melihatnya dapat melihatnya. Penekanan ini menunjukkan bahwa informasi yang paling penting yang ingin ditampilkan oleh desain Anda harus dilihat orang pertama.

Nama produser atau sutradara, serta aktor dan aktris yang bermain di film, biasanya merupakan elemen utama di poster film. Judul film atau bahkan gambar dari poster kemudian biasanya merupakan elemen penting lainnya.

4. Pengulangan (Repetition)

Salah satu cara yang bagus untuk mendukung ide yang ingin disampaikan dalam desain adalah prinsip pengulangan. Selain itu, aksi mengulang ini dapat membantu proyek Anda bersatu.

Pengulangan dapat berasal dari berbagai elemen, seperti warna, jenis huruf, bentuk ruang, dan lainnya. Jika Anda memiliki desain dengan warna atau jenis huruf yang berbeda, orang akan menganggapnya tidak menarik dan tidak menarik.

Namun, Anda dapat mengantisipasi hal ini dengan memilih dua jenis huruf dan menggunakannya pada semua desain yang saat ini ada. Di sisi lain, pengulangan juga dapat menjadi ciri khas dari desain grafis yang akan Anda buat di masa mendatang.

5. Bagian (proportion)

Prinsip bagian ini adalah prinsip yang paling mudah dipahami, karena hanya mengarah pada ukuran dari elemen satu dengan lainnya yang ada pada desain. Elemen yang lebih besar akan lebih mudah dilihat dibandingkan elemen yang lebih kecil. Dan pada prinsipnya, elemen yang besar tentu memiliki informasi yang lebih penting dibandingkan yang kecil.

Penting untuk diingat bahwa definisi “desain yang baik” dapat bervariasi tergantung pada konteks, tujuan, dan audiensnya. Kreativitas, pemahaman yang mendalam terhadap konteks, dan penerapan prinsip desain yang sesuai merupakan kunci kesuksesan dalam menciptakan desain yang baik.

6. Tingkatan (Hierarchy)

prinsip ini merupakan prinsip yang sangat penting bagi desain grafis. Selain penting, tingkatan memberikan visual yang menarik dan mampu membantu orang yang melihat desain grafis kalian mengetahui elemen mana yang terpenting. Misalnya, dengan mengamati judul dan heading, orang akan langsung paham elemen mana yang berusaha di tonjolkan dari desain.

6. Ritme (Rhythm)

Mudah untuk dipahami, prinsip ritme dapat di artikan pula sebagai penggunaan nada suara seperti musik. Kalian bisa menggunakan ritne ubtuk menciptakan ruang di antara elemen.

Ritme juga berguna untuk membuat ritme visual yang bisanya terjadi saat mengkomposisi musik. Ritme visual sendiri memiliki lima tipe diantaranya random, regular, alternating, flowing, dan progressive.

8. pola (Pattern)

Ada prinsip pola pada desain grafis juga bisa di artikan pengulangan yang rapi dari beberapa elemen grafis sehingga menimbulkan hasil yang menarik perhatian. Pola juga dapat diartikan pada bagaimana elemen desain dibuat dalam sebuah project dan menjadikannya standar agar bisa dengan mudah menyampaikan ide denga baik pada orang yang melihatnya.

9. ruang putih (White Space)

Juga dikenal dengan ruang negatif, ruang putih adalah area pada desain yang memang dibiarkan kosong dan tak termasuk dalam elemen desain manapun. Meskipun begitu, keberadaan ruang putih sangat penting karena dapat menyediakan ruang bagi elemen lainnya untuk bernapas. Ruang putih juga membuat elemen satu dan lainnya tampak berbeda.

10. Pergerakan (movement)

Dalam desain grafis, pergerakan yang dimaksud dalam prinisp ini adalah bagaimana cara mata orang lain melihat desain menetukan keberadaan elemen terpenting. Maksudnya, prinsip ini mengarahkan supaya elemen terpenting yang desain kalian miliki menjadi hal pertama yang diperhatikan oleh orang lain saay mereka melihat desain grafis. Setelahnya, baru orang lain akan melihat elemen lainnya.

11. beragam (variety)

Keberagam dalan desain mamapu membuat visual menjadi lebih menarik bagi siapapun yang melihatnya. Prinsip beragam pun dapat dibuat dengan berbagai elemen berbaeda, seperti warna, typography, gambar bangun ruang dan sebagainya.

Penggunaan variasi dapat juga untuk menghindari kemungkinan desain yang menjadi monoton. Poin penting dari prinsip beragam ini adalah berhati-hati dalam memilih variasi yang akan digunakan agar hasilnya tidak berantakandan overload.

12. kesatuan (unity)

Pada akhirnya, desain grafis harus berprinsip pada kesatuan. Hal ini dikarenakan samual elemen yang ada harus bisa menunjukan hubungan satu sama lain dan memberikan gambaran penuh yang satu atas keberagaman dan konsep yang ingin ditonjolkan. Sehingga, desain grafis bisa terlihat lebih terorganisisr.

Leave a Comment